Berbicara tentang Yogyakarta memang tak kan ada habisnya. Yogyakarta selalu menjadi tujuan wisata bagi sebagian orang, terutama saat long weekend tiba. Meskipun sudah beberapa kali mengunjungi kota ini, namun rasanya masih ada saja objek wisata baru yang membuat kita ingin kembali ke sana. Selain objek wisatanya, tentu yang membuat kota ini selalu dirindukan adalah budaya, kuliner, dan masyarakatnya yang ramah.
Seakan tak pernah puas, objek wisata pegunungan di Jogja setiap tahunnya berhasil menjadi magnet bagi para pecinta traveling. Salah satunya adalah Puncak Suroyolo. Objek wisata satu ini merupakan sebuah area puncak tertinggi di pegunungan Menoreh yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Magelang. Tepatnya berada di dusun Keceme, desa Gerbosari, kecamatan Samigaluh, 45 km dari Yogyakarta-Wates.
Photo by : magelangonline.com |
Puncak tertinggi Suroloyo berada pada ketinggian 1017 mdpl. Fasilitas berupa jalan setapak menuju puncak sebanyak -+ 285 trap. Dari atas bukit ini, kamu dapat merasakan sejuknya udara pegunungan di atas hamparan kebun teh yang menghijau dan pesona matahari terbit atau sunrise di pagi hari,kamu juga bisa melihat pemandangan kota Jogja, sedangkan saat melihat ke arah utara dari Puncak Suroloyo ini dapat kita lihat kemegahan Candi Borobudur Magelang.
Photo by : wartakota.tribunnews.com |
Di Puncak Suroloyo ini juga disediakan tiga buah gardu pandang untuk memudahkan kamu menikmati keindahan alam di sekitar puncak. Kamu dapat menikmati semua pemandangan di sini sampai pukul 10:00 pagi, karena biasanya saat matahari benar-benar berada di atas, pemandangan empat gunung besar di Jawa bisa kamu lihat dari puncak ini, yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro.
Puncak Suroloyo, menyimpan kisah legenda yang sangat terkenal. Yaitu Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo yang mendapat petunjuk wangsit tentang kekuasaan di tanah Jawa. Beliau mendapat wangsit bila mau menjadi penguasa di tanah Jawa, beliau harus berjalan kearah barat di Keraton Kotagede menuju pegunungan menoreh dan melaksanakan tapa brata di salah satu perbukitan menoreh yang sekarang ini dikenal dengan nama Puncak Suroloyo.
Puncak Suroloyo, menyimpan kisah legenda yang sangat terkenal. Yaitu Raden Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo yang mendapat petunjuk wangsit tentang kekuasaan di tanah Jawa. Beliau mendapat wangsit bila mau menjadi penguasa di tanah Jawa, beliau harus berjalan kearah barat di Keraton Kotagede menuju pegunungan menoreh dan melaksanakan tapa brata di salah satu perbukitan menoreh yang sekarang ini dikenal dengan nama Puncak Suroloyo.
Setiap tanggal 1 Syuro di Puncak Suroloyo ini selalu diadakan Upacara Jamasan Pusaka pemberian dari Kraton Yogyakarta yang berupa Tombak Kyai Manggolo Murti dan Songsong Kyai Manggolo Dewo.
Dari rumah sesepuh Dusun Keceme, upacara dimulai dengan kirab pusaka, diikuti arak-arakan yang membawa gunungan hasil bumi, diiringi musik tetabuhan tradisional dan dimeriahkan dengan rombongan beberapa group kesenian tradisional menuju Sendang Kawidodaren, tempat upacara jamasan pusaka dilaksanakan . Yang juga menarik dari kegiatan ritual ini adalah adanya udik-udik berupa hasil bumi yang diperebutkan oleh para warga masyarakat maupun para pengunjung. Konon, yang bisa mendapatkan udik-udik ini akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa hasil pertanian yang melimpah.
Photo by : phinemo.com |
Jalanan dengan kelokan yang tajam, penuh dengan tanjakan diapit
oleh jurang dan bukit merupakan hal yang akan menemani perjalanan kita menuju
Suroloyo. Setelah beberapa waktu menuju perbukitan dengan penuh tenaga dan juga mungkin cukup melelahkan ini
sampailah kita di kawasan Suroloyo dan rasa capek kita akan tergantikan oleh pemandangan
yang indah menakjubkan.
0 Komentar